Jajaran Pemda bersama pihak lainnya yang ada di Kabupaten Dompu, Kamis (25/11/2021) menggelar upacara bersama di aula Pandopo Bupati Dompu. Upacara ini, dalam rangka memperingati 50 tahun Hari Guru Nasional (HGN) dan Kopri Kabupaten Dompu.

Upacara yang dipimpin langsung Bupati Dompu Kader Jaelani, ini berlangsung dengan tema Hari Guru Nasional, Bergerak Dengan Hati, Pulihkan Pendidikan, Tema Hari korpri, ASN Bersatu, Korpri Tangguh, Indonesia Tumbuh.
Upacara ini pun, juga hadiri Wakil Bupati Dompu H. Syahrul Parsan, ST MT, Ketua DPRD Dompu Andi Bachtiar A.Md Par, Sekda Dompu Gatot Gunawan Perantauan Putra SKM M.MKes, Kasdim Mayor Czi Edi Gustaman, Waka Polres Abdi Mauludin, S.Sos, Kasi Pidsus Kejari Dompu, Ngurah Bagus SH, Sekertaris Pengadilan Negeri Dompu, Syaiful SH, Kepala Dinas Dikpora Dompu Drs. H Rifaid M.Pd, Para pimpinan OPD lingkup Pemda Dompu, para staf ahli Bupati Dompu, Asisten lingkup Setda Dompu, Ketua PGRI Dompu M. Asyrul Riadi S.Pd, para Kepala Sekolah se-kabupaten Dompu dan Camat Dompu, Camat Woja serta undangan lainnya.
Bupati Dompu Kader Jaelani, pada kesempatan ini membacakan amanat Menteri Pendidikan RI yang isinya menyampaikan bahwa
tahun ini adalah tahun yang penuh ujian karena sampai saat ini masih dilanda pandemi COVID-19. “Guru dari sabang sampai Merauke terpukul secara ekonomi, kesehatan dan batin,” ungkapnya.
Ia menyebut, guru mau tidak mau harus mendatangi rumah-rumah siswa untuk memastikan mereka tidak ketinggalan pelajaran. Guru juga, mau tidak mau harus mempelajari teknologi yang belum pernah mereka kenal dan menyederhanakan kurikulum untuk memastikan murid mereka tidak belajar di bawah tekanan.
“Guru di seluruh Indonesia menangis melihat murid mereka semakin hari semakin bosan kesepian dan kehilangan disiplin. Tidak hanya tekanan psikologis karena Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), banyak guru mengalami tekanan ekonomi untuk memperjuangkan keluarga mereka agar bisa makan,” katanya.
Menurutnya, para guru tidak pernah merasa putus asa dan mereka tetap tegas dalam memberikan yang terbaik dalam dunia pendidikan. “Saya menyadari pandemi ini tidak memadamkan semangat para guru, tapi justru menyalakan obor perubahan, Guru-guru se-Indonesia menginginkan perubahan dan kami mendengar tentang hal itu,” ungkap Bupati, saat membacakan amanat Menteri Pendidikan.
Ia juga menyebut, Guru se-Indonesia menginginkan kesempatan yang adil untuk mencapai kesejahteraan yang manusiawi. Guru se-Indonesia menginginkan akses terhadap teknologi dan pelatihan yang relevan dan praktis, Guru se-Indonesia menginginkan kurikulum yang sederhana dan bisa mengakomodasi kemampuan sera bakat setiap murid yang berbeda-beda.
Guru Se-Indonesia menginginkan pemimpin-pemimpin sekolah mereka untuk berpihak kepada murid, bukan pada birokrasi. Guru se-Indonesia ingin kemerdekaan untuk berinovasi tanpa dijajah oleh keseragaman.